Informasi Foto
Tanggal Foto: 24 September 2017
Acara: Hari Raya Karo/Festival Semeru 2017
Lokasi: Ranupani, Lumajang
Fotografer: Badar Risqullah
Deskripsi Foto
Foto human interest yang kuat ini adalah karya jurnalistik oleh Badar Risqullah, diabadikan saat meliput Hari Raya Karo / Festival Semeru 2017 di Ranu Pani, Lumajang. Foto ini menangkap momen otentik seorang warga Suku Tengger usai upacara adat.
Subjek utama, seorang ibu dengan kerudung biru terang yang menawan dan kain motif hijau tua, difokuskan dalam aksi pribadinya yang santai: merokok. Ekspresi wajah yang tenang dan terpejam saat menghisap rokok memberikan kesan kontras yang mendalam—sebuah momen istirahat pribadi usai khidmatnya upacara adat.
Secara visual, foto ini sangat powerful berkat penggunaan warna yang kaya dan depth of field yang dangkal. Pakaian berwarna cerah subjek menonjol dari keramaian latar belakang yang buram, memastikan mata pemirsa langsung terpaku pada kejujuran emosi yang terekam. Foto ini adalah perayaan otentisitas dan kearifan lokal, menunjukkan bahwa di balik ritual yang sakral, terdapat kehidupan sehari-hari dan karakter yang kuat.
Foto ini adalah perayaan otentisitas dan kearifan lokal, menunjukkan bahwa di tengah ritual yang sakral, terdapat kehidupan sehari-hari dan karakter yang kuat. Sangat cocok bagi kolektor visual yang mengapresiasi street photography dengan nilai dokumentasi budaya yang tinggi.
Masyarakat Suku Tengger di Desa Ranupani sendiri memiliki kehidupan yang erat dengan alam dan adat istiadat, dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Mereka menjaga tradisi dengan kuat, terlihat dari perayaan Hari Raya Karo melalui ritual seperti Nyadran (tabur bunga di makam leluhur) dan kegiatan kesenian seperti Bantengan dan Tari Wayang Topeng.
Selain menjaga tradisi, mereka berupaya mengatasi masalah ekologi seperti pendangkalan danau dengan berbagai cara pelestarian. Karya Badar Risqullah ini adalah dokumentasi berharga yang mencerminkan ketahanan budaya dan koneksi alam Suku Tengger. Sangat cocok bagi kolektor yang mengapresiasi dokumentasi budaya yang jujur.

Ulasan
Belum ada ulasan.